HarusTahu.info - Sering kali manusia merasa angkuh dengan apa yang dimiliki, bertawasul berarti pengakuan diri penuh kekurangan, Sehingga sadar bahwa doanya sulit dikabulkan. Artinya tawasul adalah bentuk ketawadlu’an (kerendahan hati) seorang hamba di hadapan Tuhannya. Inilah hakekat tawasul.
Tawassul adalah mengambil sarana/wasilah agar do’a atau ibadahnya dapat lebih diterima dan dikabulkan. Al-wasilah menurut bahasa berarti segala hal yang dapat menyampaikan dan mendekatkan kepada sesuatu. Bentuk jamaknya adalah wasaa-il (An-Nihayah fil Gharibil Hadiit wal Atsar :v/185 Ibnul Atsir). Sedang menurut istilah syari’at, al-wasilah yang diperintahkan dalam al-Qur’an adalah segala hal yang dapat mendekatkan seseorang kepada Allah Ta’ala, yaitu berupa amal ketaatan yang disyariatkan. (Tafsir Ath-Thabari IV/567 dan Tafsir Ibnu Katsir III/103)
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diti kepadaNya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.” (Qs.Al-Maidah:35)
Zainal Abidin al-‘Alawi dalam buku al-Ajwibah al-Ghaliyah berkata: “Tawasul adalah memohon kepada Allah melalui perantara orang–orang yang dicintai-NYA, seperti para nabi, para wali, disebabkan mereka adalah orang-orang yang telah diridhai dan telah diberi derajat yang tinggi disisi Allah “.
Maka sudah sepatutnya manusia tidak diperbolehkan bersifat angkuh dan menyombongkan apa yang dimilikinya, karena sepenuhnya dunia dan seiisinya adalah milik Allah SWT.
sumber: muslimah.or.id
Komentar (0)