Jago Lagu
Jago Lagu

Siapa yang Bilang Buat Konten itu Harus Mendidik?

Siapa yang Bilang Buat Konten itu Harus Mendidik?

Siapa yang Bilang Buat Konten itu Harus Mendidik? (harustahu.info)

HarusTahu.info - Konten telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan para masyarakat modern di media sosial atau yang biasa kita sebut sebagai netizen.

Apa-apa dijadikan konten, semuanya membutuhkan konten! Dimulai dari industri kreatif, perusahaan dengan pemasaran digitalnya serta industri entertainment. Konten adalah bahan bakar utama penggerak ekosistem jejaring media sosial.

Tetapi belakangan ini kita menyaksikan sebuah usaha penggiringan opini publik oleh sebagian pihak yang berangkat dari sebuah argumen bahwa segala sesuatu yang diciptakan haruslah bernilai guna dan memiliki kontribusi berfaedah bagi masyarakat.

Konsekuensi dari memegang nilai ini? Bahwa konten kreator berkewajiban untuk menciptakan karya konten yang bersifat edukatif, mendidik dan positif!

Memangnya apa yang salah dengan itu, bukankah gagasan diatas terdengar sangat bijak? Mari saya jelaskan.


Kita perlu ketahui jika pernyataan 'setiap konten harus mendidik' itu adalah sebuah nilai, lebih tepatnya nilai-nilai tradisional yang sudah berkembang di masyarakat jauh-jauh hari (local wisdom) sebelum era kemunculan internet dan media.


Karena pernyataan tersebut itu adalah nilai, maka pasti berbentrokan dengan prinsip utama internet, media sosial dalam hal ini adalah salah satu bagian kecil dari internet. Internet adalah tempat bebas dimana tidak seorangpun punya kuasa penuh atasnya.

Seberapa keras pun usaha suatu pemerintah dan otoritas berwenang dalam membatasi dan memblokir kebebasan di internet, tetap tidak akan sampai pada sebuah kondisi dimana ia sepenuhnya dikontrol oleh satu pihak (sentralisasi). Karena basis dari internet itu sendiri adalah jutaan jaringan komputer di dunia yang saling terhubung. Jadi satu-satunya cara mendapatkan kontrol penuh atas internet adalah disaat ada pihak yang mampu menguasai seluruh jaringan komputer yang ada di dunia, dan bisa saya pastikan itu hampir mustahil.


Sejatinya setiap orang di internet bebas mengekspresikan dirinya sebagaimana yang ia inginkan selama tidak melanggar hak azasi orang lain.


Apalagi mengontrol standar moral para pengguna internet dan para konten kreator ini untuk memiliki kecenderungan membuat konten yang mendidik. Bagaimanapun juga sebuah konten adalah hal yang subjektif serta mendapat penilaian tergantung pribadi siapa penontonnya.


Jadi kita tidak bisa menuntut bahwa setiap konten harus mendidik, harus berfaedah, harus memberikan pencerahan, semuanya terletak pada hal-hal yang bersifat subjektif.

Referensi Tulisan:

- Guru Gembul Eps 254 | ATTA HALILINTAR VS ADE ARMANDO https://youtu.be/R1q1EpRAjxU

- Eno Bening "Apa itu INTERNET NEGATIF" https://youtu.be/nBfLVpyzk78



Hits: 339x | Berikan Komentar!

Hosting Unlimited Indonesia
Nafisathallah
Kerja Lepas

Anak SMA yang magang di berbagai Media Internet, tertarik dalam paleontologi, geografi, dan sejarah

Komentar (0)
Tinggalkan Komentar
Ingatlah untuk selalu berkomentar dengan sopan sesuai pedoman situs ini
Komentar ()

MENARIK UNTUK DIBACA!

Berjuang melawan Kelaparan: Bagaimana Persija Memotivasi Pemain dan Fans-nya di Musim Kompetisi yang Penuh Tekanan
NULIS ?