Jago Lagu

Tabiat Orang Medan yang Perantau Perlu Ketahui

Tabiat Orang Medan yang Perantau Perlu Ketahui

wikimedia commons

HarusTahu.info - Saat merantau ke tanah orang lain, tentunya kita sebagai perantau harus menyesuaikan diri dengan adat baru di tempat yang kita datangi tersebut.

Sebagai orang baru di tanah asing, kita kerap kali mengalami culture shock atau gegar budaya, diakibatkan dari perbedaan nilai-nilai dan kebiasaan hidup dari lingkungan masyarakat yang sebelumnya kita tinggali. 

Tentu saja tiap-tiap daerah memiliki keunikan dan tantangannya masing-masing, karena penulis berasal dari Sumatera Utara, jadi saya akan mencoba mengulas apa saja sifat-sifat orang Medan dari kacamata 'orang asli sini'.

1. Senang Mengejek

Bahkan sampai ada salah satu teman saya yang mengatakan seperti ini saat sedang berdiskusi topik ini “...melece (mengejek) itu udah jadi love language kami...” jadi kalau ada yang sampai Medan terus diejek-ejek kalian itu bukan berarti lagi di-bullying, tetapi melece (mengejek dalam bahasa gaul di Medan) merupakan bentuk keramah-tamahan dan keakraban orang Medan kepada temannya.

2. Ngomong Ketinggian

Kebiasaan orang di sini satu lagi yang mungkin agak ekstrim, khususnya bagi mereka yang terbiasa dengan adat Jawa yang halus dan sopan. Jadi orang Medan itu harus berani menunjukkan dominasi dalam suatu interaksi percakapan, kalau kita menunjukkan sikap takut-takut dan submisif, dan gemar melebih-lebihkan dirinya sendiri adalah salah satu tabiat khas orang Medan. Kalau orang sini sering bilangnya 'Pantang Tak Top' (ngomong aja dulu, biar kelihatan paling dominan, terserah mau itu kebohongan atau benar).


3. Panggaron

Asal kata ini dari Bahasa Batak, tapi Medan itu tidak bisa dibilang hanya milik orang Batak (tidak seperti yang selama ini tergambarkan di media), tetapi Medan itu sudah membentuk coraknya tersendiri yang merupakan perpaduan dari banyak kebudayaan (yang didominasi dengan Melayu, Cina dan Jawa juga). Jadi, apa itu panggaron? Bisat juga disebut 'patentengan', 'kreak' adalah tabiat orang Medan yang sok jago, sok hebat. Masih sama dengan beberapa tabiat sebelumnya, yang didasarkan pada keinginan untuk mau mendominasi lawan bicara di dalam suatu perkumpulan. Pokoknya ngomong nomor satu, masalah bisa atau enggak nya itu belakangan.


4. Gak Mau Ngalah

Ini kenapa dari tadi sifatnya negatif terus ada alasannya, jangan suuzon dulu ada nanti penjelasannya di bawah ya guys. Jadi, ya di Medan ini ada ungkapan 'walaupun kita salah, marah aja duluan', yang artinya walaupun kita salah setidaknya enggak malu-malu kali harga dirinya, apalagi kalau terlibat adu mulut di depan publik. Jadi kenapa banyak media yang menggambarkan orang Medan itu stereotipenya galak, gampang marah dan gak mau ngalah itu dasarnya pride mereka terlalu tinggi.

5. Tidak Menyimpan Dendam

Sebenarnya masih ada banyak lagi tabiat orang Medan yang bisa kita kuliti satu-satu, tapi saya rasa cukupkan saja di lima poin ini, dan saya tutup dengan yang baik-baik karena takutnya saya jadi DPO se-kota Medan.. wkwkwk.. orang Medan itu hatinya tidak sekeras batu kok, kami tidak nirempati, memang hanya saja bagi standar beberapa kebudayaan agak keras. Tapi poin kelima ini menunjukkan orang Medan yang terbiasa dengan interaksi yang keras dan berterus terang (to the point straight forward) harus dibarengi dengan sikap tidak gampang tersinggung, perkataan kasar dan keras tadi tidak dimasukkan ke dalam hati, tidak disimpan dalam dendam, jadi satu hari ribut adu mulut sampai udah macam perang saudara, besoknya ya tetap berkawan.



Orang Medan itu cuman satu harus kalian ingat, kita kalau sudah gak senang, dia menyatakan ketidaksukaan dan ketidaksenangannya itu terbuka, tidak main belakang, tapi ngomong langsung di depan orang yang dia benci (konfrontasi langsung). Umumnya, kebudayaan di Sumatera memang begini sih tidak hanya di Medan, gaya komunikasinya itu low context kalau istilah ilmiahnya.

Tapi, bagaimanapun juga semua tabiat dan sifat orang Medan ini harus dilihat melalui sudut pandang antropologis, ada faktor lingkungan dan kebutuhan yang menuntut mereka jadi seperti ini. Tidak bisa serta-merta disalahkan juga, ini adalah bentuk adaptasi mereka yang tinggal di kota dengan tingkat kriminalitas tertinggi se-Indonesia, jadi kalau mereka tidak keras, akan susah hidup di Medan.


Tapi kan bang, tidak semua orang seperti itu? Jatuhnya generalisasi dong! Generalisasi itu ditarik dari sifat yang pada umumnya sering muncul, namun menjadi bermasalah jika kita mengatakan mutlak seperti itu. Jadi? Ya benar memang pada umumnya sifat orang Medan seperti ini, hanya saja tidak menutup kemungkinan akan ada penyimpangan-penyimpangan pada sebagian kecil populasi orang Medan. Kenapa sih ngotot kali bang? Ya karena saya percaya, bahwa setiap orang yang hidup dan bersosial itu dipengaruhi dan terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang ia tinggali semasa tumbuh berkembangnya menjadi seorang manusia, sedikit banyaknya tetap ada nilai-nilai primordialisme yang dibawanya dan masuk ke dalam karakter kepribadian orang tersebut.


Hits: 1386x | Berikan Komentar!

Nafisathallah
Kerja Lepas

Anak SMA yang magang di berbagai Media Internet, tertarik dalam paleontologi, geografi, dan sejarah

Komentar (0)
Tinggalkan Komentar
Ingatlah untuk selalu berkomentar dengan sopan sesuai pedoman situs ini
Komentar ()

MENARIK UNTUK DIBACA!

Mengatasi IG Down: Tips dan Trik agar Tetap Aktif di Instagram Meski Ada Gangguan Jaringan
NULIS ?